Membangun Ketangguhan Masyarakat Terhadap Bencana

Luis Firdaus

12/17/20242 min baca

Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki risiko tinggi terhadap berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan kekeringan. Dengan kondisi geografis yang kompleks dan iklim tropis, negara ini kerap menghadapi cuaca ekstrem yang diperburuk oleh perubahan iklim global. Laporan dari Oxfam Indonesia melalui program ICDRC (Integrated Community-Based Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation) memberikan panduan penting dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

ICDRC: Solusi Membangun Ketangguhan Masyarakat

Program ICDRC fokus pada pendekatan berbasis komunitas dalam menghadapi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Melalui inisiatif ini, masyarakat lokal dilibatkan dalam setiap langkah perencanaan mitigasi bencana, sehingga solusi yang diterapkan lebih relevan dan berkelanjutan.

Beberapa pilar utama dari program ICDRC meliputi:

  1. Pemberdayaan Masyarakat: Menguatkan kapasitas lokal untuk memahami risiko bencana dan mengambil tindakan pencegahan.

  2. Adaptasi Iklim Berbasis Alam: Mendorong praktik berkelanjutan seperti reforestasi, manajemen air berbasis ekosistem, dan pertanian ramah lingkungan.

  3. Kolaborasi Multi-Pihak: Melibatkan pemerintah daerah, masyarakat sipil, dan organisasi non-pemerintah dalam membangun ketahanan yang terintegrasi.

  4. Peningkatan Akses Informasi: Memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat agar dapat merespons perubahan cuaca secara lebih cepat dan efektif.

Kondisi Cuaca Ekstrem di Indonesia Saat Ini

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi cuaca di Indonesia semakin tidak menentu. Fenomena seperti El Niño dan La Niña telah memperburuk siklus iklim, menyebabkan cuaca ekstrem seperti kemarau panjang di beberapa wilayah dan curah hujan berlebih di wilayah lain.

Berdasarkan data terbaru dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) per Desember 2024:

  • Wilayah Barat seperti Sumatra dan Jawa mengalami peningkatan curah hujan yang signifikan hingga 70% di atas normal. Hal ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di daerah rawan.

  • Wilayah Timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian Sulawesi menghadapi ancaman kekeringan dengan intensitas sedang hingga tinggi, menyebabkan keterbatasan akses air bersih dan mengganggu produksi pertanian.

  • Kalimantan mengalami cuaca ekstrem berupa kombinasi hujan deras dan angin kencang, meningkatkan risiko pohon tumbang dan banjir lokal.

  • Papua menunjukkan pola cuaca yang tidak stabil, dengan perubahan mendadak dari panas terik menjadi hujan deras, mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat lokal.

BMKG juga memperingatkan bahwa kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga awal 2025, seiring dengan pengaruh siklus El Niño yang masih aktif.

Peran Penting ICDRC di Tengah Cuaca Ekstrem

Program ICDRC menjadi relevan dan semakin penting di tengah kondisi cuaca yang ekstrem seperti sekarang. Beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh masyarakat dan pemangku kepentingan antara lain:

  1. Penguatan Infrastruktur Tangguh Bencana: Membangun sistem peringatan dini dan memperbaiki infrastruktur tahan banjir dan longsor di daerah rawan.

  2. Pelatihan Mitigasi Bencana: Mengedukasi masyarakat mengenai langkah-langkah cepat saat bencana terjadi untuk meminimalisir kerugian jiwa dan harta.

  3. Konservasi Sumber Daya Alam: Menanam pohon dan mengembalikan fungsi lahan kritis sebagai upaya adaptasi terhadap perubahan cuaca.

  4. Diversifikasi Sumber Pendapatan: Mendorong pengembangan usaha berbasis lokal yang tidak bergantung sepenuhnya pada iklim, seperti ekowisata atau industri kreatif.

Langkah Bersama Menuju Masa Depan Tangguh

Di tengah ancaman cuaca ekstrem yang semakin nyata, kolaborasi antara pemerintah, organisasi seperti Oxfam Indonesia, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan membangun ketangguhan terhadap bencana. Program ICDRC menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas mampu menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan iklim.

Dengan peningkatan kesadaran dan aksi nyata, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara yang lebih tangguh, di mana masyarakat mampu bertahan dan bangkit dari dampak bencana alam.

Referensi:

  • https://indonesia.oxfam.org/apa-yang-kami-lakukan-hak-hak-dalam-krisis/icdrc-membangun-ketangguhan-terhadap-bencana

  • Data BMKG tentang cuaca ekstrem di Indonesia: https://www.bmkg.go.id/

Luis for Oxfam in Indonesia